Flag of Indonesia

Kesehatan

Language: English | Indonesian
Bidan Tatik, dari Desa Donomulyo, Jawa Timur, Indonesia sedang melakukan panggilan rumah untuk mengunjungi seorang ibu dan bayin
Bidan Tatik, dari Desa Donomulyo, Jawa Timur, Indonesia sedang melakukan panggilan rumah untuk mengunjungi seorang ibu dan bayin
Syane Luntungan, USAID EMAS, Indonesia

Penyakit menular mengancam keamanan kesehatan global karena kemampuannya untuk menyebar dengan cepat dan melintasi batas-batas negara. Penyakit dan sistem kesehatan yang buruk berbahaya bagi manusia, hewan, dan ekonomi negara. Di bawah Kemitraan Strategis AS-Indonesia (2015), kedua negara sepakat untuk memperluas kerjasama di bidang kesehatan yang akan memperkuat sistem kesehatan dan meningkatkan kapasitas lokal untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons tantangan kesehatan global serta pada saat yang sama memajukan keamanan dan kemakmuran.

Atas nama rakyat Amerika, Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) bermitra dengan pemerintah dan rakyat Indonesia untuk mengendalikan penularan penyakit tropis dan infeksi, termasuk tuberkulosis, HIV/AIDS dan limfatik filariasis. USAID juga mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pelayanan kegawatdaruratan bagi ibu dan bayi baru lahir.

  • USAID membantu mendekatkan akses pelayanan gawat darurat bagi 100.000 ibu dan bayi baru lahir melalui aplikasi telepon genggam.
  • USAID memperluas akses diagnostik TB berkualitas dan memperkuat kapasitas lab TB di Indonesia yang merupakan negara dengan beban TB tertinggi kedua di dunia.
  • USAID memulihkan mata pencaharian peternak unggas di 12 provinsi berisiko tinggi di Indonesia dengan meningkatkan praktik aman penanganan hewan.

Program Saat Ini 

Mengendalikan Ancaman Pandemi dan Penyakit Menular

Ancaman Pandemi: Indonesia dianggap sebagai kantung penyakit akibat iklim, keanekaragaman hayati, interaksi antara manusia dan hewan, kerusakan hutan, dan perubahan pemanfaatan lahan. Selama krisis flu burung tahun 2005-2010, USAID bekerja sama dengan Badan Pangan PBB (FAO) memberikan dukungan kepada Pemerintah Indonesia untuk menurunkan kejadian luar biasa pada unggas dan membantu mengendalikan krisis yang terjadi. Selain itu, melalui Badan Kesehatan PBB (WHO), USAID memberikan dukungan kepada Pemerintah Indonesia dan para mitra lainya untuk mengintegrasikan surveilans penyakit pada manusia dan hewan serta memperkuat sistem kesehatan untuk mengendalikan infeksi pernafasan akut (ARI).

USAID membantu Pemerintah Indonesia untuk mengidentifikasi risiko dan mengatasi patogen pada hewan yang berpotensi membahayakan sebelum mengancam kesehatan manusia termasuk dukungan untuk surveilans dan riset yang penting bagi dunia. USAID juga mendukung kepemimpinan Pemerintah Indonesia dalam Agenda Ketahanan Kesehatan Global (GHSA) untuk menurunkan ancaman penyakit menular.

HIV/AIDS: Epidemi HIV di Indonesia terus meluas dengan perkiraan 691.040 orang telah terinfeksi. Tingkat prevalensi di Papua 15 kali lebih tinggi dari angka nasional sebesar 0,4 persen. USAID memberikan bantuan teknis kepada Pemerintah Indonesia untuk mempercepat penggunaan langkah-langkah pencegahan yang efektif, memperluas pengujian dan pengobatan HIV, serta meningkatkan penggunaan informasi strategis untuk merespons epidemi. USAID juga membantu organisasi masyarakat sipil dengan meningkatkan kapasitas teknis dan organisasinya agar dapat memperluas jangkauan pelayanan kesehatan HIV dan AIDS.

Tuberkulosis: Setiap tahun di Indonesia, diperkirakan ada satu juta kasus TBC baru dan 100.000 kematian terkait TB – satu orang tertular setiap 30 detik. Kasus TB kebal obat (MDR/Multi-Drug Resistant -TB) terus meningkat. USAID bermitra dengan program TB Nasional untuk meningkatkan deteksi kasus dan pengobatan; meningkatkan pelayanan laboratorium; memperluas jumlah fasilitas pengobatan MDR-TB; dan menambah kualitas dan pasokan obat anti-TB. Pada tahun 2012 USAID membantu memperkenalkan teknologi GeneXpert yang dapat mendiagnosis MDR TB dalam waktu beberapa jam saja, tidak lagi berbulan-bulan, alat ini sangat meningkatkan jumlah orang yang bisa segera memulai pengobatan. Bekerjasama dengan LSM, berbagai program kami memperkuat dukungan masyarakat pada pasien TB dengan memerangi stigma sosial yang dihadapinya. USAID juga memberikan bantuan teknis kepada produsen obat di Indonesia untuk mendapatkan pra-kualifikasi WHO sehingga dapat memproduksi obat TB di dalam negeri.

Penyakit Tropis yang Terabaikan: Lebih dari 86 juta orang - sekitar 1/3 penduduk Indonesia - diperkirakan berisiko terkena kaki gajah (limfatik filariasis), dan cacing usus merupakan penyakit endemik nasional. USAID mendukung Pemerintah Indonesia untuk memetakan beban penyakit, menyusun strategi nasional pemberantasan penyakit tersebut, dan mendukung kampanye berbasis masyarakat yang memberikan pengobatan preventif untuk 186 juta orang di 50 kabupaten/kota pada tahun anggara 2015. Selain kemitraan yang erat antara USAID dengan Program Nasional NTD Indonesia, USAID terus membina hubungan yang kuat dengan sektor swasta, LSM lokal dan internasional, WHO, dan berbagai universitas.

Mendukung Kelompok yang Paling Miskin dan Rentan

USAID mendukung upaya Indonesia untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan dasar yang berkualitas, termasuk air bersih dan sanitasi yang baik - dengan fokus pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah di daerah perkotaan untuk menurunkan kejadian diare dan penyakit lainnya yang menular melalui air. USAID membantu meningkatkan tata kelola perusahaan publik dan swasta dan meningkatkan kebutuhan dan akses terhadap sanitasi dasar di masyarakat. USAID bermitra dengan bank setempat untuk memberikan pinjaman keuangan mikro bagi keluarga berpenghasilan rendah agar dapat membayar biaya pemasangan sambungan air perpipaan yang merupakan salah satu hambatan utama untuk mendapatkan air bersih. Biaya pengeluaran air bersih di antara masyarakat kurang mampu yang mendapatkan bantuan USAID telah menurun sekitar 60 persen.

Menurunkan Kematian Ibu dan Bayi Lahir Karena Penyebab yang Dapat Dicegah

Indonesia memiliki salah satu tingkat kematian tertinggi ibu dan bayi di kawasan ini - setiap hari 40 ibu dan 247 bayi baru lahir meninggal. USAID mendukung upaya Indonesia untuk menurunkan kematian karena penyebab yang dapat dicegah dengan memperkuat infrastruktur dan penyediaan pelayanan kesehatan dengan fokus khusus pada populasi yang paling tidak mampu dan rentan. Dengan adanya sistem rujukan yang lebih cepat, fasilitas yang lebih lengkap dan tenaga kesehatan dengan pengetahuan yang lebih luas, maka lebih banyak jiwa ibu dan bayi baru lahir yang dapat diselamatkan dari komplikasi. USAID membantu membangun kapasitas respons dan sistem kesehatan yang berkelanjutan dengan memberikan bimbingan kepada praktisi kesehatan tentang tata laksana dan penanganan komplikasi selama dan setelah melahirkan. USAID bekerja dengan UNICEF di kawasan Indonesia timur untuk meningkatkan perawatan ibu dan bayi baru lahir dan mencegah malaria dalam kehamilan. Investasi dalam kesehatan ibu dan bayi baru lahir akan membantu mewujudkan masyarakat lebih kuat dan stabil.