Amerika Serikat dan Kementerian Kesehatan Meluncurkan Program Baru Bernilai AS$12 Juta untuk Penanggulangan Tuberkulosis

USAID CEPAT Launch Event
Deputy USAID Mission Director Derrick Brown (front row, 2nd from right) with members of the USAID CEPAT grantees at the launch event.
USAID/Danumurthi Mahendra

Untuk Diterbitkan Segera

Selasa, September 3, 2013
Janice Laurente
622134359000

JAKARTA – Wakil Direktur Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) Derrick Brown dan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan  Dr. Tjandra Yoga Aditama meluncurkan program kesehatan Community Empowerment of People against Tuberculosis (CEPAT) dengan nilai U$12 juta hari ini. Program CEPAT mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam menanggulangi tuberkulosis (TB) dan meningkatkan akses terhadap diagnosis dini serta pengobatan TB yang efektif.

"Atas nama Rakyat Amerika, USAID bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan, beberapa organisasi Indonesia dan masyarakat setempat untuk menanggulangi tuberkulosis," demikian pernyataan Wakil Direktur USAID Derrick Brown. "Bersama mitra, kami akan berupaya meningkatkan kesadaran tentang TB dan memperluas kesempatan bagi orang dengan gejala TB untuk di tes. Kami juga akan mendukung pasien-pasien untuk menuntaskan  pengobatannya hingga tuntas dan sembuh. USAID bangga bisa bermitra dengan Kementerian Kesehatan dalam mendukung program TB."

"CEPAT mendukung keberhasilan Program TB Nasional dalam pemerataan akses terhadap diagnosis dini dan pengobtan tuberkulosis yang berkualitas oleh penyedia layanan kesehatan," ujar Dr. Tjandra. "Program CEPAT dirancang bersama dengan Program TB Nasional dan diharapkan untuk mendukung Penguatan Sistem Pemberdaaan Masyarakat, salah satu dari enam pilar Model Komprehensif Program TB Nasional dalam pengendalian tuberkulosis di Indonesia.

Program CEPAT akan berkarya di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Banten, DKI Jaya, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua dan Papua Barat. CEPAT menargetkan kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap TB, seperti masyarakat yang tinggal di daerah kumuh perkotaan, pengungsi dan masyarakat yang berpindah tempat tinggal, tidak memiliki asuransi kesehatan, dan orang dengan kekebalan rendah karena kurang gizi ataupun infeksi HIV.

Program CEPAT akan dilaksanakan oleh tiga organisasi nasional sebagai mitra: Lembaga Kesehatan Nadhlatul Ulama (LKNU), Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM), dan Keuskupan Timika.

Pada awal tahun ini USAID memberikan pengakuan atas kepemimpinan global Indonesia dalam penanggulangan TB dalam acara yang diselenggarakan di Washington DC dan Jakarta, dan Indonesia berada pada jalurnya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium di bidang TB. Tetapi kemajuan ini perlu dipercepat karena Indonesia masih merupakan salah satu di antara lima negara dengan beban TB tertinggi di dunia. Ada sekitar 450.000 kasus TB baru dan 65.000 kematian terkait TB di Indonesia setiap tahun. Strain TB dengan kekebalan obat ganda meningkat dan banyak kasus TB terlambat didiagnosis atau tidak terdeteksi.

USAID bermitra dengan Pemerintah Indonesia dan pemerintah daerah untuk mengurangi ancaman penyakit menular dan memberikan pelayanan kesehatan yang akan menurunkan kematian karena penyebab yang dapat dicegah. Dukungan USAID untuk TB merupakan komponen penting dari kemitraan dengan Pemerintah Indonesia di bidang kesehatan dan tercakup dalam Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia, komitmen yang ditandatangani oleh Presiden Obama dan Presiden Yudhoyono untuk memperluas, memperdalam dan meningkatkan hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan Indonesia