IOM X Meluncurkan Video Untuk Mencegah Eksploitasi Terhadap Pekerja Rumah Tangga

Pendukung IOM-X pada tayangan perdana #HappyHome
Pendukung IOM-X pada tayangan perdana #HappyHome
IOM-X

Untuk Diterbitkan Segera

Rabu, Mei 25, 2016
Janice Laurente
+62-21-34359000

IOM X bekerja sama dengan U.S. Agency for International Development (USAID) hari ini meluncurkan video Open Doors: An IOM X Production, yang bertujuan untuk mencegah eksploitasi terhadap pekerja rumah tangga di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). “Video berdurasi 22 menit ini membawa pesan kepada pengguna jasa bahwa hubungan positif dengan pekerja rumah tangga yang didasari rasa saling percaya dan komunikasi yang baik dapat menciptakan rumah yang nyaman (happy home),” ungkap Tara Dermott, Program Leader, IOM X. IOM X adalah kampanye inovatif International Organization for Migration (IOM) untuk mendorong migrasi yang aman serta gerakan masyarakat dalam menghentikan eksploitasi dan tindak pidana perdagangan orang.

Video ini merupakan kisah dari 3 keluarga di ASEAN yang memiliki pekerja rumah tangga asal Indonesia, Filipina dan Myanmar.

Pekerja rumah tangga dipekerjakan di rumah pribadi, memberikan jasa/layanan seperti membersihkan rumah, mencuci, berbelanja, memasak dan menjaga/mengurus anak serta orang tua. Secara global, satu dari 13 perempuan penerima gaji dipekerjakan sebagai pekerja rumah tangga. Diperkirakan terdapat 52 juta pekerja rumah tangga di dunia, yang mana 41 persen berada di Asia Pasifik. Diperkirakan 1,9 juta pekerja rumah tangga di Asia Pasifik mengalami eksploitasi[2].

“Jutaan perempuan bermigrasi ke kawasan Asia Pasifik untuk bekerja sebagai pekerja rumah tangga, termasuk dari Indonesia. Oleh karena itu, dan sejalan dengan semangat yang ditetapkan dalam Protokol Palermo, merupakan sebuah kewajiban bagi setiap Pemerintah di kawasan untuk bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan guna mencegah pekerja rumah tangga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang. Saya menyambut baik semua inisitiaf, seperti Open Doors IOM X, yang merupakan kampanye inovatif untuk mendorong migrasi aman dan aksi publik dalam menghentikan eksploitasi dan tindak pidana perdagangan orang,” ungkap Muhammad Anshor, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

"Pemerintah Indonesia terus bekerja keras meningkatkan perlindungan para pekerjanya, termasuk para pekerja rumah tangga yang bekerja di dalam maupun luar negeri. Jutaan pekerja sektor domestik di dunia rentan terhadap eksploitasi dan trafficking in person. Hal ini sangat menjadi perhatian negara-negara anggota ILO (termasuk Indonesia) untuk ditangani secara fair dan save. Untuk itu, Kami mengapresiasi kampanye IOM X Happy Home yang dapat membantu menyampaikan informasi secara langsung kepada masyarakat agar dapat menghentikan eksploitasi pekerja di sektor rumah tangga. Mari kita memberikan perhatian lebih kepada isu ini dan mendorong kedua belah pihak (pekerja dan pengguna jasa) agar lebih memahami hak dan kewajibannya masing-masing yang pada gilirannya dapat menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, baik bagi pekerja rumah tangga maupun pengguna jasanya,” ungkap Bapak Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

“Pengguna jasa adalah agen perubahan dalam menghentikan eksploitasi terhadap pekerja rumah tangga. Tujuan Open Doors adalah mendorong mereka untuk menjadi orang-orang terdepan dalam menciptakan lingkungan rumah yang nyaman (happy home) sehingga tidak ada lagi eksploitasi. Dengan memastikan bahwa setiap minggunya pekerja rumah tangga mendapatkan hari libur yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan apapun di mana pun sesuai dengan keinginannya, dan juga dapat berkomunikasi secara rutin dengan keluarga dan kerabatnya, hal ini merupakan langkah-langkah menuju arah yang tepat,” Dermott menjelaskan lebih lanjut.

Pekerja rumah tangga yang tinggal bersama pengguna jasa dan mengalami eksploitasi telah melaporkan bahwa mereka dibayar dengan gaji rendah atau bahkan tidak dibayar sama sekali, jam kerja yang berlebihan -- seperti harus siap bekerja 24 jam sehari, tidak ada hari libur setiap minggunya, kondisi hidup yang buruk dan tidak aman, biaya agensi yang berlebihan, jeratan hutang, kerja paksa dan dikurung secara paksa. Bentuk eksploitasi terburuk adalah pembatasan makan dan minum, kekerasan seksual, pemerkosaan, tidak diberi akses layanan kesehatan, diawasi oleh kamera pengintai, diharuskan meminta izin untuk ke kamar mandi, serta penyiksaan fisik dan psikologis. 

“Pemerintah Amerika Serikat terus berkomitmen untuk meningkatkan martabat, kebebasan, hak asasi manusia dan kesejahteraan masyarakat di dunia,” ujar Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Brian McFeeters. “Tindak pidana perdagangan orang dapat menghambat kesehatan, peningkatan ekonomi, supremasi hukum, pemberdayaan perempuan, dan masa depan anak-anak muda. Kami sangat mendukung kampanye regional untuk secara efektif menangani tindak pidana perdagangan orang dan memberikan perlindungan kepada masyarakat di ASEAN, termasuk pekerja rumah tangga yang memiliki resiko tinggi terhadap eksploitasi karena kekerasan/penyalahgunaan dapat terjadi secara tersembunyi.”

Open Doors: An IOM X Production adalah drama yang terdiri dari tiga bagian mengenai keluarga dan pekerja rumah tangganya. Berlokasi di Singapura, Malaysia, dan Thailand, ketiga kisah drama ini menceritakan tantangan dari kesibukan masing-masing keluarga, yang mana mereka berupaya mengimbangi tuntutan kerja, pekerjaan rumah tangga dan membesarkan anak, dengan bantuan pekerja rumah tangga yang berasal dari Filipina, Indonesia dan Myanmar. Di dalam setiap kisah, keluarga mengalami momen refleksi dimana mereka menyadari bahwa setiap orang membutuhkan istirahat dan dengan tidak terpenuhinya kebutuhan pekerja rumah tangga ini dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap keluarga maupun pekerja rumah tangga mereka. Masing-masing kisah/cerita di Open Doors ditulis, diproduksi dan disutradarai oleh bakat-bakat lokal di masing-masing negara.

"Kami menyadari bahwa keluarga dan masyarakat bergantung pada remitansi/kiriman uang dari pekerja rumah tangga sebagai pemasukan signifikan terhadap rumah tangga dan devisa negara. Akan tetapi, meskipun migrasi menyediakan peluang ekonomi bagi perempuan dan jaminan keamanan finansial bagi keluarga mereka, banyak perempuan yang sangat rentan terhadap perlakuan tidak adil, eksploitasi, penyiksaan, dan berbagai bentuk kekerasan, khususnya dalam kasus pekerja rumah tangga dan pengasuh anak/orang tua,” ungkap Roberta Clarke, Direktur Regional UN Women untuk Asia dan Pasifik serta Perwakilan di Thailand.

Lebih dari 200 orang menghadiri acara pembukaan, termasuk perwakilan dari Pemerintah Republik Indonesia, Pemerintah Amerika Serikat, UN Women, Australian Government Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), Sekretariat ASEAN dan masyarakat yang peduli tindak pidana perdagangan orang. Selain itu, lebih dari 80 pekerja rumah tangga dari wilayah Jakarta turut hadir, bersama dengan pelajar dan advokat online, serta media lokal dan internasional.

Di dalam acara ini, IOM X juga meluncurkan video Sebuah Harapan: An IOM X PSA. Video berdurasi 3 menit, dalam Bahasa Indonesia dan teks Bahasa Inggris, yang memberikan saran-saran dari pengguna jasa dan pekerja rumah tangga tentang bagaimana mereka dapat menciptakan rumah yang nyaman (happy home) melalui komunikasi terbuka dan rasa saling menghormati. Sebuah Harapan menampilkan Dede Yusuf, Ketua Komisi IX, Dewan Perwakilan Rakyat Repubik Indonesia, dan Lita Anggraini, Direktur Eksekutif Jala PRT.

Acara dan program ini dapat berlangsung atas dukungan para mitra IOM X, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia. Sekretariat ASEAN, U.S. State Department, USAID, UN Women and the Australian Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT). IOM X juga ingin mengucapkan terima kasih mitra program lainnya, yaitu Love Frankie, BBTV Channel 7 (Thailand), Nin Media, Rapid Asia, Jala PRT, SBMI, HomeNet, H.O.M.E., TWC2, UN Women Committee Singapore, Indonesian Family Network dan International Domestic Workers Federation.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang hak-hak pekerja rumah tangga, silakan hubungi organisasi di bawah ini:

Di Indonesia: Jala PRT, http://www.jalaprt.co/, jala_prt@yahoo.com, +6221 7971629 (atau +62 217 971 629 dari luar Indonesia)

Di Singapura: H.O.M.E., www.home.org.sg, 1 800 797 7977 (atau +65 6341 5525 dari luar Singapura)

Di Thailand: HomeNet Thailand, puttinee.m@gmail.com, 02 513 9242 (atau +66 2 513 9242 dari luar Thailand)

Kunjungi IOMX.org/HappyHome untuk melihat video, menguji pengetahuan Anda mengenai hak-hak pekerja rumah tangga dan kuis untuk mengetahui apakah Anda akan menjadi pengguna jasa yang baik.

Lihat versi elektronik dari siaran pers ini, dengan foto beresolusi tinggi, melalui: http://bit.ly/1Twgc5i