Hari Tuberkulosis Sedunia – Bersama kita dapat Menemukan, Mengobati, dan Menyembuhkan Setiap Orang!

Untuk Diterbitkan Segera

Senin, Maret 23, 2015
Janice Laurente
+62-21-34359000

Oleh Duta Besar Amerika,  Robert O. Blake

Tuberkulosis (TB) dapat disembuhkan, tetapi saat ini upaya untuk menemukan, mengobati, dan menyembuhkan semua orang yang sakit karena penyakit ini tidak dapat menjangkau semuanya. Kita memerlukan lebih banyak kemitraan antara sektor publik dan swasta untuk mengembangkan solusi inovatif yang dapat menyelamatkan jiwa serta mengatasi masalah-masalah global yang mempengaruhi kita semua.

Sembilan juta orang di seluruh dunia sakit karena TB setiap tahunnya. Pada tahun 2013, Indonesia melaporkan 330.000 kasus baru dan sekitar 64.000 kematian terkait TB. Kementerian Kesehatan menyediakan fasilitas diagnostik di sebagian besar pusat kesehatan serta pengobatan gratis. Tetapi Indonesia masih merupakan salah satu negara dengan beban TB tertinggi di dunia. 

Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat sektor swasta membangun kemitraan dengan pemerintah untuk menciptakan teknologi yang dapat menyelamatkan jiwa dan meningkatkan penggunaannya sehingga dapat memberikan manfaat bagi lebih banyak orang. Investasi cerdas di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan alat diagnostik baru yang telah memudahkan dan mempercepat penemuan dan pengobatan pasien TB. Kita perlu lebih banyak kemitraan yang bisa mengubah situasi ini.

Rutgers University, Cephied Inc., dan Foundation for Innovative New Diagnostics di AS bermitra untuk mengembangkan mesin GeneXpert, yang dapat mendiagnosis TB kebal obat (MDR – TB/Multi- Drug Resistant Tuberculosis) dalam waktu dua jam, bukan dua bulan. Dengan diagnosis yang cepat, pasien dapat segera diobati.

Mesin GeneXpert yang mudah digunakan, pertama kali diperkenalkan ke sembilan provinsi di seluruh Indonesia pada awal 2013. Hasilnya: diagnosis MDR - TB meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Data ini menunjukkan bahwa di masa lalu, ribuan pasien "tidak tertangani" karena sistem kesehatan yang belum baik.

Biaya untuk membeli mesin GeneXpert mungkin telah menghambat pendistribusiannya di Indonesia, tetapi melalui kemitraan antara Amerika Serikat dan Indonesia, sekarang 41 mesin baru sudah ada di rumah sakit dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia. Rencana sedang disusun untuk membeli 40 mesin lagi di tahun depan yang akan mempercepat upaya Indonesia untuk mendiagnosis dan mengobati TB.

Sejak diperkenalkannya mesin GeneXpert ke fasilitas medis di Indonesia, pasien yang memulai pengobatan dalam waktu seminggu setelah diagnosis meningkat dari 2 persen menjadi 18 persen dan telah terjadi penurunan kematian yang signifikan di antara pasien MDR-TB. Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) mendukung upaya ini dengan memberikan pelatihan untuk melakukan diagnosis dan memberikan pengobatan kepada staf dan teknisi laboratorium kesehatan.

Pada Hari TB Sedunia ini , saya berharap sektor swasta akan terus mengembangkan solusi dan pendekatan inovatif baru yang berpotensi menyelamatkan jutaan jiwa. Dan bermitra dengan pemerintah untuk mewujudkan tujuan global: Menjangkau, mengobati dan menyembuhkan setiap pasien TB!