Peningkatan Kemampuan Membaca Kelas Rendah melalui Buku Bacaan Berjenjang

Murid murid meningkatkan kemampuan dan pemahaman membaca dengan membaca buku bacaan berjenjang yang sesuai dengan umur dan kelas
Murid SD membaca buku bacaan berjenjang . Kombinasi teks, gambar dan buku bacaan berjenjang membantu meningkatkan pemahaman, meningkatkan kosakata, mengembangkan keahlian membaca.
Swiny Andina, USAID Indonesia

TANTANGAN

Kajian Nasional Keterampilan Membaca Kelas Awal pada tahun 2014 menemukan bahwa kurang dari setengah siswa Indonesia dapat membaca dengan lancar dan memahami artinya. Berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca termasuk: pendapatan keluarga, lokasi, gizi buruk, usia, dan sumber daya pendidikan yang belum baik. Di tingkat sekolah, kinerja yang lebih tinggi dikaitkan dengan infrastruktur pendidikan yang lebih baik dan pemanfaatan perpustakaan. Sayangnya, sebagian besar perpustakaan tidak memiliki buku bacaan dalam jumlah yang memadai, relevan dan sesuai dengan usia.

INISIATIF

USAID secara konsisten memberikan dukungan untuk pendidikan dasar melalui kerja sama dengan sekolah-sekolah, lembaga pendidikan guru, dan lembaga pemerintah di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Melalui program PRIORITAS (Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia's Teachers, Administrators, and Students), USAID berkomitmen untuk mendorong peningkatkan keterampilan membaca kelas awal dengan mengembangkan buku bacaan yang sesuai usia siswa/i yang akan memperkaya kegiatan belajar mengajar di kelas.

USAID memberikan dukungan untuk mencetak dan mengirimkan buku bacaan bagi siswa/i kelas awal (kelas 1-4) di lebih dari 12.000 sekolah di Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Papua, dan Papua Barat. Inisiatif ini diharapkan dapat memperbesar dampak program membaca 15 menit di semua sekolah dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Menggabungkan teks, gambar dan diskusi serta latihan yang sesuai, buku-buku tersebut meningkatkan pemahaman, perluasan kosa kata, dan pengembangan keterampilan. Distribusi buku bacaan diikuti dengan sesi pelatihan dari PRIORITAS untuk guru dan kepala sekolah tentang cara menggunakan buku-buku tersebut. Jumlah awal penerima manfaat langsung diharapkan sebesar 1,4 juta siswa. Dengan perkiraan bahwa masa pakai buku tersebut adalah lima tahun, jumlah total penerima manfaat akan mencapai 3,7 juta siswa/i.

HASIL

  • Lebih dari 7,5 juta buku bacaan telah dicetak dan dikirimkan ke Indonesia. Buku-buku bacaan tersebut tiba pada bulan Desember 2015 dan dikirimkan ke gudang sementara pada bulan Januari 2016 dan telah didistribusikan ke sekolah-sekolah pada bulan Maret 2016.
  • Buku-buku bacaan tersebut mendukung program baru Pemerintah Indonesia untuk memperkuat budaya membaca sebagai sarana meningkatkan kinerja siswa/i dalam membaca, matematika, dan ilmu pengetahuan serta untuk meningkatkan kesadaran sosial.
  • Buku-buku tersebut juga mempertinggi kesadaran tentang pentingnya membaca di kalangan siswa/i, orang tua, guru, pengawas sekolah, dan pejabat pemerintah.